Cegah Covid-19, Mahasiswa UMM Buat Wastafel Injak

mahasiswa umm wastafel

Modernis.co, Malang – Meningkatnya permintaan wastafel membuat banyak pedagang beralih menjadi penjual wastafel. Wastafel yang tersedia di pasaran beraneka ragam. Wastafel bersensor dan wastafel injak merupakan wastafel dengan harga tertinggi.

Melihat adanya fenomena tersebut, sejumlah mahasiswa UMM yang melakukan pengabdian di Desa Pandesari melakukan inovasi dengan membuat wastafel injak dari barang bekas, Jumat (25/09/2020).

Koordinator PMM UMM kelompok 86 gelombang V, Bagas Bala mengatakan, wastafel saat ini menjadi barang yang harus dimiliki di berbagai tempat, baik rumah maupun tempat makan dan wisata,

“Hal ini tidak lain karena mencuci tangan merupakan salah satu penerapan protokol kesehatan dan sangat penting untuk dilakukan,” katanya, dalam keterangan tertulis yang diterima modernis.co, Minggu (27/09/2020).

Ia menjelaskan, pembuatan wastafel ini memmanfaatkan barang-barang bekas sisa kayu, corong dan sisa tali tambang kecil, serta ember bekas cat.

Kepala Desa Pandesari, Mudawam mengatakan penggunaan wastafel manual di rumah atau di berbagai tempat sebenarnya kurang efektif dalam mengantisipasi penyebaran pandemi. Hal ini dikarenakan penggunaan wastafel yang disentuh.

“Oleh sebab itu perlu adanya inovasi, yaitu dengan wastafel injak yang murah dan merakyat,” ujarnya.

Hasil jadi wastafel didonasikan kepada Café Taman Kreasi yang berlokasi di Dusun Sebaluh RT 16 Pandesari, Kabupaten Malang. Hal ini tidak lain karena café tersebut baru saja buka dan masih minim wastafel yang tersedia di depan café.

Kegiatan ini sendiri beranggotakan : Bagas Bala Pradhana, Sofi Hanani, Agnes Ardya P., M.Iqbal Nasuha dan Bhakti Yudhantara. (SH)

Redaksi
Redaksi

Mari narasikan pikiran-pikiran anda via website kami!

Leave a Comment